Fan page

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 13 Januari 2021

Syekh Ali Jaber Meninggal Setelah Sembuh Corona



Syekh Ali Jaber meninggal dunia. Ia berpulang setelah beberapa hari dirawat intensif di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.


Sahabat Syekh Ali Jabar, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan sang ulama meninggal dunia bukan karena COVID-19. Namun ada beberapa riwayat penyakit lain yang diidap oleh Syekh Ali Jaber.


"Covid awalnya dan ada penyakit penyerta, paru-paru. Tapi wafat udah negatif COVID-19," kata Ustaz Yusuf Mansur saat dihubungi detikcom melaui pesan singkat WhatsApp, Kamis (14/1/2020).


Syekh Ali Jaber Meninggal Setelah Sembuh Corona

Syekh Ali Jaber Meninggal dunia di RS Yarsi. Sebelum meninggal dunia, Syekh Ai Jaber mengalami kritis.


"(Meninggal) 8.30 di RS Yasri Cempaka Putih. Semalam mulai kritis jam 23.00 WIB. udah pasang ventilator kurang lebih 16 hari," ujar Ustaz Yusuf Mansur.

Namun, takdir berkata lain. Tuhan Yang Maha Esa memanggil Syekh Ali Jaber.

"Dari semalam saya sudah sebar permohonan doa-doa ke banyak pihak," pungkas Ustaz Yusuf Mansur.

Memang sebelumnya Syekh Ali Jaber dilarikan ke rumah sakit lantaran terpapar COVID-19. Fotonya pun sempat tersebar di media sosial yang memperlihatkan dalam keadaan kritis.

Syekh Ali Jaber pun meninggal dalam kondisi negatif Corona. Hanya saja, Syekh Ali Jaber memiliki penyakit bawaan.


"Ada penyakit penyerta, paru-paru. Tapi wafat udah negatif COVID-19," sambung Yusuf Mansur.


Syekh Ali Jaber dilarikan ke rumah sakit awalnya karena positif Corona. Beberapa waktu lalu, Syekh Ali Jaber masuk ruang ICU dengan alasan agar kondisinya bisa lebih terpantau dan benar-benar istirahat.


Beberapa hari lalu, kondisi Syekh Ali Jaber sempat mengkhawatirkan lantaran fotonya di ICU tersebar. Taoi, dari foto tersebut pihak Yayasan Syekh Ali Jaber mengatakan kondisi sang ulama makin membaik.

Investigasi KNKT Sebut Mesin Sriwijaya Air Masih Hidup Ketika Jatuh, Artinya ?

 



TEMPO.CO, Jakarta -Komite Nasional Keselamatan Transportasi disingkat KNKT mengumumkan hasil investigasi sementara pihaknya terhadap jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, pada Sabtu lalu.


Hasilnya, terungkap bahwa mesin pesawat tidak mengalami mati mesin saat terjatuh dan menghantam air.


"Di ketinggian 250 kaki, sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga bahwa mesin dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangan tertulis, Selasa, 12 Januari 2021.


Lebih lanjut, Soerjanto mengatakan hasil investigasi itu merupakan hasil pengumpulan dari data radar (ADS-B) dari Perum LPPNPI (Airnav Indonesia). Dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah barat laut dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki.


Pada ketinggian itu, pesawat tercatat mulai turun hingga sebelum hilang kontak pada ketinggian 250 kaki. Selain itu, data lapangan lain yang didapat KNKT dan KRI Rigel adalah sebaran wreckage memiliki besaran dengan lebar 100 meter dan panjang 300 - 400 meter.


"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," kata Soerjanto.


Yang semakin menguatkan dugaan bahwa mesin pesawat dalam keadaan hidup saat jatuh,yakni saat Basarnas menemukan turbine disc dengan fan blade yang mengalami kerusakan. Jenis kerusakan pada fan blade itu, kata Soerjanto, menunjukan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan.


Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.


Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.


Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal itu mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.


Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Mereka adalah 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Diberdayakan oleh Blogger.

Produk Handbody Pemutih Terbaik 2020. Paling Ampuh Mencerahkan Kulit Kusam!

  1. Nivea Body Lotion UV Extra Whitening SPF 15 Nivea Body Lotion UV Extra Whitening merupakan salah satu produk losion pemutih terke...

Cari Blog Ini

Arsip Blog