Kata orang, dunia itu
lebih luas dari ruang kelas. Kenyataannya memang dalam kehidupan sehari-hari,
setiap orang akan dihadapkan dengan situasi-situasi yang menuntut mereka buat
mempelajari hal-hal baru yang nggak diajarkan di dalam kelas. Bahkan selama
liburan pun kamu juga bisa tetap belajar lho! Seperti halnya 4 desa wisata
Magelang ini yang memadukan unsur hiburan dan edukasi. Cocok banget jadi
pilihanmu berlibur bareng keluarga.
1.
Desa
Candirejo
Penasaran sama cara
hidup orang-orang di pedesaan, khususnya di daerah Jawa Tengah? Kamu bisa
merasakannya langsung di Desa Candirejo. Alasan kenapa harus di Desa Candirejo
tidak lain karena penduduk setempat yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai
dan kebudayaan turun temurun. Salah satunya adalah Nyadran. Setiap menjelang
bulan Ramadhan, penduduk Desa Candirejo pergi ke Gunung Mijil dan memberikan
persembahan berupa nasi, ayam rebus, dan sayuran kukus kepada roh nenek moyang
mereka. Kegiatan ini dilakukan semata-mata untuk mengucap syukur atas hasil
panen yang sudah mereka terima selama ini.
Seperti yang sudah
Sobat Traveller jelaskan, upacara Nyadran hanya dilaksanakan untuk menyambut
momen-momen tertentu. Jika kamu belum mendapat kesempatan mengikutinya, jangan
khawatir. Kamu dapat mengamati, bahkan berpartisipasi langsung dalam keseharian
masyarakat Desa Candirejo. Aktivitas ini dinamakan Menoreh. Desa Candirejo juga
menyediakan tempat bermalam bagi pengunjung yang belum puas menikmati pesona
Desa Candirejo beserta kulturnya. Tertarik menghabiskan waktu di sini?
2.
Desa
Karangrejo
Siapa yang tak mengenal
film Ada Apa Dengan Cinta 2? Semenjak film yang dibintangi oleh Nicholas
Saputra dan Dian Sastro itu dirilis, sejumlah spot-spot wisata Magelang dan
Yogyakarta yang dijadikan lokasi shooting ikut melambung namanya, termasuk
Punthuk Setumbu. Meski begitu, rupanya belum banyak yang mengetahui bahwa Punthuk
Setumbu terletak di Desa Karangrejo. Punthuk Setumbu sendiri dipadati wisatawan
sekitar pukul 4 pagi. Mereka datang berbondong-bondong untuk menyaksikan
panorama Candi Borobudur menjelang matahari terbit. Hanya di saat-saat inilah
Candi Borobudur terlihat seperti berada di atas awan.
Bertandang ke Desa
Karangrejo dapat dijadikan ajang mendalami ilmu bercocok tanam secara organik.
Sebab, di sepanjang Desa Karangrejo terhampar sawah dan tanah perkebunan.
Penduduk desa pun tak segan melatih siapapun yang tertarik mempelajari proses
bercocok tanam. Terkenal karena mampu memproduksi hasil perkebunan berkualitas,
sebagai desa wisata, hasil kerajinan tangan dari Desa Karangrejo juga amat
termahsyur. Kerajinan cetak batu dan kerajinan berbahan dasar atom fiber adalah
dua dari sekian banyak jenis kerajinan unik dari Desa Karangrejo.
3.
Desa
Giritengah
Desa wisata Magelang
terakhir adalah Desa Giritengah. Di antara tiga desa di atas, Desa Giritengah
boleh dibilang desa yang menyimpan sejarah paling mendalam. Semasa memperjuangkan
kemerdekaan Republik Indonesia, Pangeran Diponegoro sempat singgah di desa ini.
Bukan cuma sebagai tempat persinggahan, tetapi juga tempat dirinya memasok
senjata-senjata untuk melawan penjajah. Menyadari Pos Mati, begitu tempat ini
dinamakan, mengandung nilai sejarah yang berharga, warga memastikan Pos Mati
masih dalam kondisi terawat. Selain Pos Mati, Puncak Suroloyo tak kalah
bersinar. Pemandangan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, dan Gunung
Merbabu sekaligus terpampang nyata dari bukit tertinggi di Gunung Menoreh ini.
Sebelum meninggalkan
Desa Giritengah, nggak ada salahnya mendukung UMKM warga desa dengan membeli
produk-produk unggulan mereka, yakni susu kambing dan madu. Madu yang
ditawarkan oleh Koperasi Ternak Kambing Etawa bermacam-macam jenisnya. Ada madu
manis kaliandra dan madu pahit. Pengen jajanan yang lebih mengenyangkan? Desa
Giritengah juga menjajakan getuk asli Magelang. Panganan singkong ini biasa
disantap dengan parutan kelapa, sehingga menghasilkan rasa gurih dan manis.
4.
Kampoeng
Dolanan Nusantara
Berada di Dusun
Sodongan, Desa Bumiharjo, Borobudur, destinasi wisata Magelang satu ini akan
mengajak kamu bernostalgia ke masa kecil. Yup, Kampoeng Dolanan atau dalam
bahasa Indonesia berarti kampung mainan ini mempunyai visi dan misi
memperkenalkan anak-anak terhadap mainan tradisional yang semakin hari semakin
sulit ditemukan. Koleksi mainan yang ada di tempat wisata ini meliputi egrang,
gasing, bakiak, dan masih banyak lagi.
Nggak cuma mencoba permainan, Kampoeng Dolanan Nusantara juga bisa menjadi tempat kamu belajar menari tari tradisional, memainkan alat musik gamelan dan gending, atau sekadar menyanyikan lagu-lagu Jawa. Walaupun namanya “dolanan”, tapi pengalaman yang akan kamu peroleh nggak hanya berpusat di mainan aja. Kalau kamu mau, kamu bisa turut ikut serta merasakan bagaimana hidup di desa. Seru banget kan?
4 desa wisata Magelang
yang Sobat Traveler sebutkan barusan
hanyalah sebagian kecil dari destinasi desa wisata yang ada di Magelang. Setiap
desa wisata memiliki ciri khasnya masing-masing bukan? Maka dari itu, jangan
sampai melewatkan desa-desa wisata di Magelang ya!
0 komentar:
Posting Komentar