1. Taman Nasional
Komodo
Jangan mengaku pernah
ke Labuan Bajo kalau kamu nggak mampir di Taman Nasional Komodo. Yup, Labuan
Bajo memang menghubungkan turis dengan hewan reptil khas Provinsi Nusa Tenggara
Timur ini. Masih satu jenis dengan biawak, kedua satwa itu memiliki tubuh
serupa. Hanya saja komodo berkali-kali lipat lebih besar dan jauh lebih
sensitif. Terlebih jika mereka mendengar suara-suara atau mencium bau darah.
Itulah mengapa selama mengamati komodo, turis harus selalu didampingi ranger
atau pemandu profesional.
2. Pantai Pink
Masih berada di kawasan
Pulau Komodo, daya tarik Pantai Pink juga mampu menghipnotis siapapun yang
mengetahui keberadaannya. Sesuai namanya, Pantai Pink memiliki pasir berwarna
pink akibat terumbu karang yang berwarna merah jambu tergerus oleh air laut dan
terbawa ke area pantai. Terumbu karang yang sudah terpecah lantas bercampur
dengan pasir dan menghasilkan warna pink. Tak seperti pantai-pantai di
Indonesia lainnya yang mulai ternoda karena banyaknya jumlah wisatawan,
kejernihan Pantai Pink tetap terjaga hingga sekarang.
3. Desa Wae Rebo
Menikmati Labuan Bajo
nggak lengkap tanpa bermalam di Desa Wae Rebo. Desa Wae Rebo adalah desa
keturunan minang yang bermukim di ketinggian 1.200 mdpl. Desa ini begitu
menarik, karena penduduknya yang mempertahankan adat istiadat sedari dulu.
Terbukti dari rumah-rumah mereka yang beratapkan daun lontar dan ijuk. Di desa
ini hanya berdiri 7 Mbaru Niang, demikian nama rumah tradisional tersebut
dinamakan. 1 rumah terdiri dari 5 lantai dan mampu menampung 6-8 keluarga.
Menginap di Desa Wae Rebo akan memberimu pengalaman hidup di tengah masyarakat
adat sesungguhnya yang jauh dari hiruk pikuk dunia luar.
0 komentar:
Posting Komentar