Kementerian kesehatan (Kemenkes) menegaskan nantinya vaksin Covid-19 yang tersedia adalah untuk mereka yang berusia 18-59 tahun dan minim komorbid alias penyakit bawaan. Ini berarti, anak-anak hingga remaja dan mereka yang berusia di atas 59 belum bisa nerima vaksin.
Menurut mantan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Kemenkes, Achmad Yurianto, uji klinis yang dilakukan di seluruh dunia oleh berbagai produsen vaksin emang diperuntukkan untuk rentang usia 18-59 terlebih dahulu. Itu sebabnya, vaksin yang tersedia akan menyasar rentang usia tersebut supaya sesuai dengan uji klinis yang udah dilakukan.
Tapi bukan berarti anak-anak dan lansia bakal diabaikan. Seiring berjalannya waktu, para produsen vaksin juga akan nyiapin vaksin untuk anak-anak dan lansia. Contohnya Sinovac yang udah mulai melakukan uji klinis untuk anak-anak dan lansia di atas 59 tahun. Pfeizer juga udah mulai melakukan uji klinis untuk anak-anak serta vaksin buatan Rusia, Sputnik V, yang akan melakukan uji klinis untuk mereka yang berusia 60 tahun lebih.
Selain itu, vaksin sendiri merupakan secondary prevention. Sedangkan primary prevention adalah tetap dengan menjalankan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
WHO & Wikimedia Foundations Kerja Sama Cegah Misinformasi Terkait Covid-19
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan pengelola Wikipedia, Wikimedia Foundation, untuk ngasih akses yang lebih luas kepada publik soal informasi kesehatan terkait Covid-19 melalui Wikimedia Commons. Wikimedia Commons merupakan perpustakaan digital gambar dan multimedia lainnya yang tersedia secara gratis. Melalui kerja sama ini, setiap orang bisa mengakses dan membagikan infografis, video dan informasi kesehatan lainnya dari WHO di Wikimedia Commons. Nantinya, konten WHO bakal diterjemahin ke seluruh bahasa nasional dan regional melalui jaringan relawan global Wikipedia. Kerja sama ini juga bertujuan untuk ngasih informasi kesehatan yang terpercaya supaya setiap orang tetap aman dalam mendapatkan informasi selama pandemi Covid-19.
0 komentar:
Posting Komentar