Tren Liburan New Normal, Selain Sumba Ini Destinasi Domestik Zona Hijau
Semenjak COVID-19 menyebar ke Indonesia,
pemerintah memperkenalkan berbagai istilah yang merujuk pada metode penanganan
wabah ini. Penggunaan kode warna untuk mengategorikan risiko penularan di suatu
wilayah. Contohnya, wilayah yang disebut zona hijau menandakan kasus Covid-19
belum ditemukan di wilayah terkait, zona kuning untuk wilayah dengan tingkat
risiko penyebaran virus yang sedang, zona oranye untuk tingkat risiko penularan
yang rendah, dan terakhir adalah zona merah yang memiliki risiko tertinggi.
Setelah beberapa bulan melakukan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB), beberapa waktu lalu pemerintah kembali membuka
tempat-tempat wisata yang sempat berhenti beroperasi akibat PSBB. Kebijakan ini
hanya berlaku di wilayah yang merupakan zona hijau, seperti Sumba. Melihat
wisata di Pulau Sumba sudah bisa menerima wisatawan lagi, sebagian di antara
kamu pasti sulit membendung hasrat berlibur, kan? Hal ini bisa dimaklumi
mengingat keindahan Pulau Sumba yang tiada tandingannya! Selain Pulau Sumba,
tempat-tempat di bawah ini juga bisa menjadi referensi perjalanan kamu
berikutnya. Tenang aja, karena wisata yang RedDoorz rekomendasikan berada di
zona hijau!
1. Pantai Tanjung Kalian, Bangka Barat, Kepulauan
Bangka Belitung
Daftar destinasi wisata di zona hijau kali ini
dibuka oleh Kabupaten Bangka Barat. Meski wisatanya lebih jarang diulas, namun
Bangka Barat sebenarnya memiliki wisata bahari yang tak kalah memukau daripada
Pulau Sumba. Bahkan sejumlah wisata kenamaan di Bangka Barat tak hanya
menawarkan putihnya pasir pantai dan birunya air laut. Pantai-pantai di Bangka
Barat juga turut menyimpan nilai-nilai bersejarah. Contoh nyatanya berada di
Pantai Tanjung Kalian.
Jauh sebelum ramai dikunjungi wisatawan, daya
tarik Pantai Tanjung Kalian sudah lebih dulu memikat Ir. Soekarno. Di sana
terdapat sebuah mercusuar yang sudah berdiri sejak tahun 1862. Mercusuar ini
dibangun oleh Belanda. Bukti terjadinya Perang Dunia II puluhan tahun lalu juga
masih tertinggal di pantai ini. Bukti-bukti tersebut di antaranya berupa
bangkai Kapal Van Der Parra yang diledakkan pasukan Jepang serta Monumen Perang
Dunia II. Bakal seru nih kalau bisa menikmati hembusan angin pantai sambil
mengenang peristiwa historis!
2. Curug Anggal, Way Kanan, Lampung
Beralih ke provinsi berikutnya, Lampung juga
termasuk ke dalam zona hijau selama pandemic Covid-19. Salah satu wilayah yang
aman dijadikan destinasi wisata adalah Kabupaten Way Kanan. Way Kanan sendiri
cukup dikenal akan wisata air terjun yang
menyejukkan mata dan pikiran. Air Terjun Putri Malu, Air Terjun Bukit Duduk,
Air Terjun Curup Gangsa, dan Curup Semarang Baradatu adalah beberapa nama air
terjun yang harus masuk ke dalam itinerary-mu saat berkunjung ke Way Kanan,
Lampung. Namun RedDoorz memilih satu air terjun yang lain daripada yang lain!
Dia adalah Curug Anggal.
Bila kebanyakan air terjun tampak gagah karena
tinggi menjulang, Curug Anggal justru terlihat unik karena bentuknya yang
memanjang ke samping. Tinggi Curug Anggal hanya 10 meter dan lebar sekitar 15
meter. Dengan bentuk seperti ini, air yang meluncur dari bibir Curug Anggal
menyerupai tirai. Untuk menemui keunikan Curug Anggal, kamu perlu menyiapkan
kondisi fisik dan mental yang tangguh, sebab akses menuju Curug Anggal yang
kurang mumpuni. Kamu masih harus berjalan sejauh 2 km dari Dusun 8 Talang
Kisam. Perjalanan ini juga bisa ditempuh menggunakan sepeda motor. Akan tetapi,
suasana asri khas pedesaan akan lebih terasa dengan berjalan kaki. Siap
mencoba?
3. Raja Ampat, Papua
Bagi penggemar diving dan snorkeling pasti
udah menyelipkan nama “Raja Ampat” ke dalam salah satu spot yang pengen banget
dihampiri. Beruntung, di tengah merebaknya wabah Covid-19, Raja Ampat termasuk
ke dalam zona hijau, sehingga buat kamu yang dari dulu berminat pergi ke sini
masih boleh mewujudkan rencana itu sekarang.
Menjadi rumah bagi hamparan laut dan pasir
pantai yang luas, serta bebatuan karang yang megah, Raja Ampat ternyata
memiliki pesona lain selain alamnya yang menakjubkan. Para penduduk setempat,
misalnya. Keramah tamahan dan keceriaan mereka dalam menyambut tamu-tamu yang
bertandang benar-benar menghangatkan hati. Dibukanya gerbang Raja Ampat oleh
penduduk setempat tak bisa dipungkiri sedikit banyak mempengaruhi kehidupan
mereka. Namun, adanya budaya baru itu tak membuat mereka lupa akan kebudayaan
dan kesenian tradisional yang sudah diwariskan secara turun temurun, seperti
yang dilakukan para perempuan di Desa Arborek. Mereka masih mempertahankan
proses pembuatan kerajinan tangan khas kampung mereka.
Desa Arborek merupakan tempat yang tepat bagi
turis yang ingin memperoleh pengalaman lebih dari sekadar menjajal kehidupan
bawah laut di Raja Ampat. Di desa ini, wisatawan dapat mengamati langsung
bagaimana masyarakat di sana menjalani aktivitas sehari-hari. Selain diving,
kamu bisa berkeliling desa dan terlibat dalam interaksi yang lebih intim dengan
masyarakat di Desa Arborek.
4. Alor, Nusa Tenggara Timur
Wisata zona hijau terakhir ini terletak di
provinsi yang sama dengan Pulau Sumba, tepatnya di ujung timur Kepulauan Nusa
Tenggara Timur. Lokasinya yang agak terpencil membuat wisata di Alor kurang
terdengar. Padahal, jika dikulik lebih jauh, Alor adalah surga bagi pecinta
wisata alam. Mulai dari pantai, danau, air terjun, pemandian air panas, hingga
perbukitan dan kawah sekalipun ada di Alor! Pulau memang identik dengan
keberadaan pantai, tapi itulah yang membuat Alor istimewa.
Kamu bakal menemukan sebuah gunung api aktif
di Kabupaten Alor. Gunung api itu dinamakan Gunung Sirung. Dibandingkan gunung
api lainnya di Indonesia yang tingginya bisa mencapai ribuan mdpl, Gunung
Sirung tergolong ‘pendek’, sebab ketinggiannya hanya 862 mdpl. Untuk menaklukan
puncak Gunung Sirung, kamu cukup membutuhkan waktu sekitar satu jam aja. Dengan
waktu yang relatif singkat dan medan yang tak sulit dilalui itu kamu bisa
mengagumi Kawah Putih Gunung Sirung! Masih belum puas menikmati panorama Alor
dari ketinggian? Coba melipir ke Bukit Hulnani. Dari bukit setinggi 1.500 meter
ini, kamu dapat menangkap momen ketika matahari terbenam di Pulau Alor.
Nah, itu dia wisata-wisata di zona hijau yang
tak kalah menawan dari Pulau Sumba. Udah siap mengeksplor keajaiban Indonesia
dengan aman?
0 komentar:
Posting Komentar