Saat berwisata ke luar
negeri, apa sih yang biasanya paling dirindukan? Yup, makanannya. Di mana lagi
orang Indonesia menemukan nasi padang, martabak, dan ragam soto serta sop senikmat
di Tanah Air? Menyinggung soal soto, salah satu soto yang sering difavoritkan
banyak orang adalah coto makassar. Saking enaknya, salah satu maskapai
penerbangan memasukkan coto makassar ke dalam pilihan menu makanan mereka sejak
tahun 2008 lho! Penasaran nggak sih apa lagi yang belum kamu tahu tentang coto
makassar?Sobat Food udah merangkum 5 fakta coto makassar yang jarang dibahas
orang!
1. Coto Makassar
Ditemukan Lebih dari 500 Tahun Lalu
Kapan tepatnya coto
makassar pertama kali ditemukan sebetulnya agak sulit ditelusuri. Namun
berdasarkan referensi para ahli sejarah, coto makassar sudah ada sejak tahun
1500-an. Pantas bila coto makassar didaulat sebagai salah satu sajian kuliner
tertua di Indonesia, bersanding dengan nasi bakepor, nasi jemblung, nasi
bogana, docang, dan papeda.
2. Coto Makassar
Menggunakan Jeroan Kerbau
Coto makassar memiliki
sejarah unik nih. Coto makassar pada awalnya hanyalah hasil coba-coba toak atau
juru masak kerajaan yang kerap dibuat gusar melihat bagian dalam kerbau
terbuang sia-sia setelah memasak daging kerbau bagi para anggota kerajaan.
Terinspirasi dari cara orang-orang meracik bumbu menggunakan aneka macam, sang
toak kemudian mengikuti jejak serupa dan mulai mengolah jeroan kerbau. Tak
disangka, menu ‘iseng’nya terasa begitu nikmat hingga membuatnya percaya diri
menyajikan makanan tersebut kepada raja.
3. Coto Makassar
Mengandung 40 Macam Rempah
Seperti yang udah Sobat Food sebutkan, toak memanfaatkan rempah-rempah untuk membersihkan jeroan
kerbau. Tapi siapa yang mengira bahwa rempah-rempah yang ia gunakan berjumlah
40 macam? Orang Makassar mengenalnya dengan istilah ampang patang pulo. Di
dalam ampang patang pulo, toak melembutkan daging dengan papaya muda dan
mensterilkan jeroan dengan kapur. Tak lupa kacang yang memberi sensasi
tersendiri pada kuah coto makassar. Seluruh proses dikerjakan di dalam kuali
tanah bernama korong butta. Korong butta ini pula yang menjadi kunci cita rasa
istimewa coto makassar.
4. Rahasia di Balik Kelezatan Coto Makassar
Coto makassar ternyata
masih menyimpan sejuta kisah menarik. Konon, coto makassar menolak dijual
bersama soto-soto sejenis. Jika pedagang coto makassar tak mengikuti aturan
ini, kelezatan coto makassar akan berkurang. Beberapa aturan pun nggak berlaku
bagi pedagang coto makassar aja, tetapi juga siapapun yang ingin memperoleh
kenikmatan maksimal. Mereka dituntut menyantap coto makassar pukul 09.00-11.00
WITA. Alat makan yang dipakai juga terbatas, yaitu mangkuk kecil dan sendok
bebek. Tradisi ini sengaja dipertahankan biar coto makassar nggak kehilangan
identitasnya sebagai kuliner yang terpengaruh budaya Tiongkok. Berani buktikan?
5. Buras dan Sambal
Tauco, Si Jodoh Coto Makassar
Udah bukan rahasia lagi
kalau orang Indonesia merupakan penggemar berat nasi. Nasi hampir selalu
berkolaborasi bersama hampir sebagian besar sajian kuliner tradisional, tak
terkecuali soto dan sop. Setiap daerah di Indonesia biasanya punya racikan soto
dan sop masing-masing. Akan tetapi, coto makassar mungkin menjadi satu-satunya
soto yang nggak dinikmati bareng sepiring nasi putih panas. Coto makassar
justru paling enak dimakan bareng Buras. Buras sendiri merupakan famili ketupat
yang populer di kalangan masyarakat bugis. Bedanya, Buras mengandung santan.
Selain itu, buras dibungkus daun pisang, bukan daun palas layaknya ketupat.
Setelah menambahkan buras, jangan lewatkan sambal tauco yang bikin coto
makassar semakin menggugah selera.
Itu dia 5 fakta coto
makassar yang seru buat dipelajari. Wawasan ternyata bisa datang darimana aja.
Bahkan mendalami sejarah pun bisa lewat dunia kuliner. Menarik bukan? Jadi,
kedai coto makassar mana yang paling kamu rekomendasikan?
0 komentar:
Posting Komentar